Di Kirim Oleh : Kirinagakure
“Hey, Rico bangun!!” . . sesosok wanita berumuran sekitar 39 tahun
dengan tinggi kira-kira 172 cm berteriak kepada Rico. “Mau sampai kapan kamu
tidur terus sayang ?” sambil membereskan buku-buku Rico yang Nampak berserakan
di lantai. “Hoaaam…ini kan masih terlalu pagi bu”, dengan malas Rico menutup
matanya dan memperbaiki posisi selimut birunya. Nampak Ibu Rico kesusahan
memegang tumpukan buku di tangan kirinya dan satu persatu dia mengembalikan
buku itu di tempatnya dengan tangan kanan seraya berkata “Bukankah hari ini
kelas pertamamu sayang ?”
Mendengar itu, Rico yang
masih mengenakan piyama dengan cepat bangun dan melompat dari tempat tidurnya
yang berukuran 200cmx90cm. Entah kenapa Rico terlihat begitu senang ketika
mendengar hal itu dari Ibunya. Rico dengan rambutnya yang masih berantakan
langsung menuju lemari birunya, dan membuka pintu sebelah kanan, sepertinya dia
mencari sesuatu. “Ibu, apakah kau melihat handukku ?” seru Rico sambil melihat
dan mencari handuknya di lemari. Rico tampak kebingungan mencari handuk
coklatnya karena biasanya ibunya selalu menaruhnya di situ. Setelah semua beres
sang ibu pun membantu mencari handuk itu dengan penasaran, “ibu sudah
menaruhnya di sini, ya sudah nanti ibu ambilkan handuk ibu saja”. Ibu Rico pun
berdiri dan berjalan menuju pintu kamar Rico yang berada di tepat di depan
lemari dengan jarak sekitar 2,3m. “Ayo Mandi saja dulu, Ibu akan ambilkan
handuk Ibu” seraya memegang tuas pintu.
Mendengar hal tersebut Rico
pun langsung menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya sambil tak lupa
sesekali dia melihat jam agar memastikan bahwa dia tidak terlambat untuk kelas
pertamanya di SMA. Rico membuka kamar
mandinya perlahan. Tampak lantai berwarna Merah dengan dinding marmer berwarna
agak kecoklatan menghiasi suasana kamar mandinya. Di pojok kanan sana terdapat
bak kecil ber ukuran 60x80 cm dan sebuah closed duduk putih dari porselen yang
cukup pas untuk kamar mandi berukuran 1,8 x 1,6 m. Seraya mengguyur badannya
dengan air terdengar suara yang agak samar-samar, dan sepertinya itu suara
Ibunya. Rico tampak berhenti mengguyur karena penasaran dengan suara itu.
Read More >>